Dituturkan oleh Imam As-Sakhawiyy, murid Ibnu Hajar, dalam Al-Jawahir wa Ad-Durar fi Tarjamati Syaikh Al-Islam Ibnu Hajar, bahwa kitab ini disusun oleh Ibnu Hajar sebagai syukur kepada Allah Al-Wahhab atas anugerah anak laki-laki. Awalnya beliau menikah dengan seorang wanita, namun dari empat anak yang lahir dari rahim istrinya itu ternyata semuanya berjenis kelamin wanita. Padahal Ibnu Hajar sangat menginginkan memiliki anak lelaki. Akhirnya, beliau memutuskan berpoligami. Alhamdulillah, setelah menikah lagi keinginan beliau terwujud. Dengan istri kedua ini, beliau berhasil mendapatkan anak lelaki. Sedemikian bahagianya Ibnu Hajar, beliau pun mengarang kitab khusus berisi hadits-hadits hukum yang ringkas, dan diharapkan mudah dihapal oleh putranya kelak ketika dewasa. Kitab itulah yang diberi nama Bulugh Al-Maram.
Kitab 'mungil' Bulugh Al-Maram ini melahirkan puluhan kitab syarah (penjelasan) yang ditulis ramai-ramai oleh para ulama dari berbagai belahan dunia dari masing-masing zamannya. Kitab Bulugh Al-Maram memuat 1.596 buah hadits. Di setiap akhir hadits yang dimuat dalam Bulugh Al-Maram, Ibnu Hajar menyebutkan siapa perawi hadits asalnya. Dalam kitab 'kecil' ini, Ibnu Hajar juga memasukkan perbandingan antara beberapa riwayat hadits lainnya yang datang dari jalur yang lain, sebagaimana gaya beliau dalam magnum opusnya yaitu Fat-h Al-Bari. Kitab Bulugh Al-Maram memiliki keutamaan yang istimewa karena seluruh hadits yang termuat di dalamnya kemudian menjadi pondasi landasan fiqih para ulama dalam madzhab Syafi'iyyah. Bahkan, Bulugh Al-Maram menjadi kitab rujukan hadits yang dipakai secara luas lintas madzhab dan lintas ormas.
Edisi 1 Surabaya
Alfasyam Jaya Mandiri, 2024
352 hlm : B5 (18 x 27 cm)
Pemesanan Buku Cetak: 0859-2478-5142
Pemesanan Buku Digital:
Komentar
Posting Komentar